-
SEJARAH
Departemen Teknik Kelautan (DTK) – Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) merupakan program studi tertua di indonesia dalam bidang teknik kelautan. DTK berdiri sejak tahun 1983 di bawah naungan Fakultas Teknologi Kelautan (FTK), yang memiliki tujuan melahirkan lulusan-lulusan ahli di bidang desain, konstruksi dan pemeliharaan strukur pantai dan lepas pantai. serta ahli di bidang konversi energi dan lingkungan laut.
DTK telah dikenal luas sebagai pusat unggulan pengembangan dan penelitian Teknik Kelautan, baik di bidang Teknik Pantai maupun Lepas Pantai. DTK mendapatkan akreditasi A dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) dan telah diakui secara internasional oleh Royal Institution of Naval Architecture (RINA) yang berbasis di London. Saat ini, DTK mendapat Akreditasi Internasional Indonesia Accreditation Board for Engineering Education (IABEE). Selain itu, DTK juga melakukan kerjasama dengan institusi pendidikan, pemerintah dan indusstri baik skala nasional maupun internasional.
DTK memiliki SDM yang kompeten dan profesional di bidangnya masing-masing. Terdapat 5 Guru Besar, 17 Doktor dan 9 Master serta ditunjang dengan 6 Laboratorium dan 1 Studio yang mendukung proses pembelajaran.
LABORATORIUM
- Laboratorium Hidrodinamika Laut
- Laboratorium Struktur, Material dan Produksi Bangunan Laut
- Laboratorium Konstruksi Bangunan Laut
- Laboratorium Rekayasa Hidro-Informatika Kelautan
- Laboratorium Lingkungan dan Energi Laut
- Laboratorium Infrastruktur Pantai dan Pelabuhan
PROGRAM STUDI
Program Sarjana
Departemen Teknik Kelautan FTK-ITS merupakan pusat Unggulan ( Center Of Excelence ) dibidang Teknik Lepas pantai ( Offshore Engineering) dan Teknik Pantai ( Coastal Engineering) Baik dilevel Indonesia maupun level Regional ASEAN. Departemen Teknik Kelautan didukung oleh tenaga pendidik Profesional yaitu 5 Professor, 16 Doktor dan 9 Master. Juga Telah mendapatkan kualifikasi A dari Badan Akriditasi Nasional ( BAN ) Serta mendapatkan pengakukan kesetaraan dari Perguruan Tinggi Sejenis di Inggris yaitu University Newcastle Upon Tyne, serta asosisasi professional yaitu The Royal Institute of Naval Architecs ( RINA ) dan The Institute Marine Engineering Science and Technology ( IMAREST).
Kurikulum 2018-2023 Program Studi S1 Teknik Kelautan ITS merupakan penyesuaian dan penyempurnaan rencana dan pengaturan mengenai isi maupun bahan kajian pembelajaran serta cara penyampaian dan penilaian yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan belajar-mengajar periode 2018-2023. Penyesuaian kurikulum ini dilakukan mengingat adanya berbagai antara lain merosotnya harga minyak dunia yang berimbas pada aktivitas industri migas khususnya yang bergerak di pantai dan lepas pantai, ditetapkannya ITS sebagai PTN-BH yang akan menjadi perguruan tinggi bereputasi Internasional (World Class University) dan regulasi penyesuaian kurikulum sebagaimana termaktub dalam Peraturan Rektor Nomor 18 Tahun 2017 Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya.
Berbagai latar belakang tersebut, mengharuskan Program Studi S1 Teknik Kelautan sebagai departemen yang terus akan berinovasi demi terciptanya pendidikan tinggi yang terdepan di bidang Teknologi Kelautan di Indonesia, menyusun Kurikulum 2018 – 2023 sebagai penyempurnaan dari dokumen kurikulum sebelumnya.
Bidang Keahlian Teknik Kelautan :
- Bidang Keahlian Hidrodinamika lepas pantai ( Offshore Hidrodynamics ), identifikasi perilaku aliran fluida, analisis respon dinamis bangunan laut terhadap eksitasi gaya gelombang dan analisis gelombang laut acak
- Bidang keahlian Struktur Bangunan Lepas Pantai ( Offshore Structure), analisis dan perncanaan kekuatan strukur bangunan laut, analisis kekuatan material, analisis keandalan dan resiko
- Bidang keahlian energy dan lingkungan laut ( Ocean Energy and Environmental ), identifkasi kondisi lingkungan laut yang ditinjau dari segi oceanografi dan gelology, pemanfaatan gelombang laut dan pasang surut sebagai sumber energy alternative konversi energy panas lautan, pemecahan masalah pencemaran lingkungan laut
- Bidang kehalian teknik dan manajemen pantai ( Coastal Engineering and Management), perancangan fasilitas dan struktur pantai, identifkasi perilaku kondisi tanah dasar laut, analisa pondasi bangunan laut, perancangan anjungan dengan struktur beton, pengelolaan wilayah pantai